Siapa sih, yang tidak mengenal “SKM” ? SKM itu kepanjangan dari susu kental manis. Hal yang semenjak Saya kecil kenal dengan sebutan seperti itu. Padahal, hal tersebut adalah edukasi periklanan yang salah kaprah, menjadikan masyarakat awam dengan tingkat kesadaran literasinya rendah terdistraksi bahwa kental manis bisa digunakan sebagai pengganti susu.
Hal ini sebenarnya dipicu oleh beberapa faktor yang ada di masyarakat. Faktor terbesar yang berpengaruh yaitu faktor ekonomi yang dilengkapi dengan kurangnya minat literasi, menjadikan masyarakat golongan menengah kebawah selalu mementingkan membelii suatu barang dilihat dari harga barang yang bisa dibeli.
Bicara mengenai kental manis yang salah kaprah penerimaannya hingga saat ini, mahasiswa sebagai agent of change dapat berperan sebagai pemutus mata rantai gizi buruk di Indonesia, dengan cara menjalankan gaya hidup sehat, mengurangi konsumsi makanan minuman tinggi GGL (garam gula lemak) dan menyiapkan diri menjadi calon orang tua yang sehat.
Lantas, bagaimana caranya kita mempersiapkan diri sebagai generasi milenial untuk menciptakan anak-anak menjadikan generasi penerus yang lebih baik daripada generasi kita sebelumnya ? Hal yang paling penting diperhatikan adalah dengan memberikan literasi gizi yang baik kepada calon anak kelak semenjak dari persiapan kehamilan, mengkonsumsi makanan yang kaya akan kebutuhan protein, vitamin, mineral, air dan karbohidrat yang baik agar memberikan calon bibit yang baik kepada generasi mendatang.
Baca juga : kosmetika bebas bahan kima berbadan POM
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak meliputi nutrisi, kesehatan, lingkungan, hormon dan love. Kebutuhan anak memiliki 3A yaitu Asuh, Asih dan Asah. Anak yang berasal dari Keluarga yang memperhatikan kasih sayang, memberikan stimulasi atau rangsangan tumbuh kembang dan mengikuti fisis biomedis akan memberikan SDM Unggul pada Industri 4.0 yang menghasilkan kualitas hidup dan tumbuh kembang yang optimal.
Fakta kental manis yang perlu diketahui :
Tidak cocok untuk Bayi
Bayi yang mengkonsumsi kental manis akan lebih sering diare karena kandungannya berbeda dengan susu formula maupun susu sapi biasa.
Mengandung kalori yang tinggi
Sumber utama dari kalori yang tinggi berasal dari gula serta kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Sebagian besar mengandung gula
50% Kandungan kental manis adalah gula. Awal mula kental manis ini sendiri dibuat karena untuk memberi kekentalan pada makanan dan pengganti telur sebagai dessert yang creamy. Tujuan kandungan gula yang lebih besar adalah untuk mengawetkan dan meningkatkan konsistensi produk.
Berbeda dengan Evaporasi
Sebelum mengalami penguapan (evaporasi) penambahan gula dilakukan terlebih dahulu, hal ini bertujuan sebagai memberikan kekentalan yang melebihi susu evaporasi tanpa tambahan gula.
Baca juga : penyebab jerawat membandel pada wanita
Larangan BPOM untuk kental manis :
- Tidak boleh ditampilkan pada anak-anak dan balita
- Tidak boleh menggunakan visualisasi susu sapi, susu sapi dan susu dalam gelas
- Hanya boleh digunakan sebagai pelengkap sajian
- Iklan dilarang tayang saat jam acara anak-anak
Bahaya mengkonsumsi kental manis berlebihan :
Hiperaktif
Anak yang mengkonsumsi gula dalam jumlah tinggi, akan menyebabkan gangguan kecemasan yang berlebihan.
Obesitas
Kandungan gula yang tinggi menyebabkan anak-anak akan lebih cepat gemuk badannya namun beresiko.
Diabetes
Kandungan gula yang tinggi dalam kental manis menyebabkan tubuh menjadi kelebihan kadar gula dan dapat menyebabkan penyakit Diabetes tipe 2.
Kalori berlebihan
Siapa lagi kalau bukan penyumbang lemak jenuh terbanyak yang sumbernya berasal dari gula sehingga menjadikan kalori yang dihasilkan akan menjadi lebih besar daripada kalori yang seharusnya dikonsumsi harian.
Faktor memberdayakan konsumen dari kental manis :
- Social Proof : menjadi penentu pemilihan produk
- Bundling Product : dipersepsi lebih menghemat ongkos
- Ketersediaan Product komplit : Add-value
- Pembeli yang aspirasinya di dengar lebih minat berbelanja
Cara yang benar mengkonsumsi kental manis :
Kental manis tidak boleh disajikan dengan cara diseduh atau di sajikan dalam gelas apalagi untuk bayi dibawah 6 bulan dan anak-anak. Kenapa ? Karena kental manis komposisi utamanya 50% mengandung gula, hanya diperbolehkan sebagai topping makanan dan campuran makanan. Selain itu, kental manis bukan pengganti ASI untuk bayi dibawah 6 bulan dan tidak bisa digunakan sebagai pengganti sumber gizi.
YAICI telah sejak lama melakukan edukasi gizi dan memiliki perhatian terhadap persoalan stunting dan gizi buruk.. Terlebih, dengan mencuatnya polemik kental manis yang membuat BPOM akhirnya mengatur penggunaan produk dengan kandungan gula yang tinggi ini ke dalam PerBPOM No 31 tahun 2018 tentang Label dan Pangan Olahan. Dalam kebijakan tersebut, terdapat dua pasal yang menjelaskan bahwa kental manis adalah produk yang tidak boleh dijadikan sebagai pengganti ASI dan dikonsumsi oleh anak diawah 12 bulan, serta aturan mengenai label, iklan dan promosinya.
Apa itu YAICI ?
YAICI singkatan dari Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia, lahir dari sebuah harapan besar dari beberapa perempuan yang peduli akan kondisi sebagian besar anak anak dan perempuan di Indonesia yang tinggal dengan standar kesehatan, pendidikan dan lingkungan yang minim. Meningkatkan derajat kesehatan dan pengetahuan perempuan Indonesia sebagai ujung tombak dalam keluarga sehingga mampu menumbuhkan anak-anak yang sehat, cerdas dan berbudi pekerti luhur. Dengan kualitas SDM dan jaringan yang memadai YAICI mampu berekspresi dalam mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia yang berkualitas.
Baca juga : mengobati tubercolusis dan pengobatannya
Penyerahan plakat pembicara :
– Arif Hidayat, Ketua Harian YAICI
– Ns. Nyimas Heni Purwanti. M.Kep.,Sp.Kep An., Dosen UMJ
– Maman Suherman, Pegiat Literasi
– Mochamad Awam Prakoso, Ketua Umum Kampung Dongeng Indonesia
Leave a Reply